Minggu, 06 Februari 2011

ETIKA TANGAN KANAN

Dalam kehidupan sehari-hari dari kita lahir hingga meninggal, kita tak pernah lepas dari yang namanya tingkah laku. Sebuah tingkah laku yang baik akan terwujud dalam diri seseorang jika mereka itu benar-benar mendapat pengajaran dalam keluarga. Seseorang yang telah terbiasa dari kecil berkata dan bertutur sopan terhadap orang tua atau orang sebaya sampai besarpun akan terbiasa sopan, tak terkecuali dengan orang yang umurnya lebih muda darinya. Mereka akan sangat malu jika mereka melakukan sebuah tindakan yang kurang bermoral, mereka akan menjadi takut untuk berbuat hal-hal yang tak bermoral.

Merubah kebiasaan seseorang itu tidak mudah. Bahkan bisa dikatakan hampir tidak bisa. Kalaupun bisa itu butuh proses waktu yang lama. Seberapapun besar orang lain berusaha untuk merubah kebiasaan seseoarang, orang tersebut tidak akan berubah. Mungkin jika mereka berubah itu hanya sesaat saja. Mereka kan kembali ke kebiasaannya karena mereka akan merasa aneh dan tak biasa dengan kebiasaan barunya.
Ada beberapa faktor yang mungkin dapat merubah kebiasaan seseorang yang tidak baik. Pertama, mereka berubah karena permintaan orang-orang yang dicintainya (misalnya, ayah, ibu, sahabat, bahkan pacar). Perubahan ini hanya bertahan sesaat. Mereka hanya akan melakukan kebiasaan baiknya di depan orang-orang tersebut. Sedangkan ketika orang-orang tersebut tidak berada di sekitanrnya, dia akan dengan leluasa melakukan tindakan-tindakan yang tak bermoral yang biasa dia lakukan.
Kedua, seseorang merubah kebiasaan buruknya karena tekanan. Maksudnya di sini, seseorang itu akan terpaksa berbuat baik karena jika tidak dia akan mendapat konsekuensi yang mungkin dapat merugikan dirinya sendiri. Dalam hal ini sudah cukup jelas, seseorang itu tak da niat untuk merubah sifatnya.
Ketiga, seseorang merubah kebiasaan buruknya karena mereka telah mendapatkan akibat dari kebiasaan buruknya itu. Merkea trauma dengan akibat yang ditimbulkan atas kelakuannya. Seseorang itu berjanji kalau dia tidak akan mengulangi perbuatannya. Tapi hal ini juga tidak bisa bertahan lama, tatkala dia menemukan cara untuk eminimaliskan akibat dari kebiasaan tersebut.
Keempat, seseorang yang membaca atau melihat orang lain mendapat akiabat dari perbuatan buruknya, dia benar-benar berniat akan merunbah sikapnya. Dan ini jika memang benar-benar dari hati, mungki akan bertahan lama.

Dapat kita lihat perilaku atau etika setiap orang di mana dan kapan saja. Misalnya saya di sini akan mengambil contoh etika tangan kanan dalam suatu ruang lingkup ekonomi, perdagangan (jual beli).
Membiasakan diri untuk selalu menggunakan tangan kanan itu harus ditanam sejak dini. Manusia terkadang tidak sadar dengan apa yang telah dan tengah dilakukannya. Menerima ataupun memberi dengan menggunakan tangan kiri, bagi yang telah terbiasa merupakan hal yang biasa-biasa saja, hal yang wajar dan tidak berpengaruh apa-apa. Tanpa mereka sadari hal kecil yang mungkin tak berarti apa-apa bisa berdampak besar. Mereka tidak sadar telah dicap sebagai orang yang tak beretika, kesopanannya itu jika di lambangkan dengan huruf akan menjadi hruf D (kurang).

Setiap angota tubuh memilikifungsi dan etika dalam penggunaannya. Kita diajarkan untuk selalu menggunakan tangan knan bukan berarti kita tidak boleh menggunakan tangan kiri. Tangan kiri juga mempunyai fungsi tersendiri. Mengapa tangan kiri itu tidak di perbolehkan (menggunakan) dalam hal-hal yang resmi? Karena tangan kiri itu biasany berhubungan dengan hal-hal yang kotor. Namun sebenarnya bukan itu saja, tangan kiri juga pantas dan mempunyai peran penting dalam kehidupan manusia. Tangan kiri dapat membantu tangan kanan tatkala tangan kanan tak mampu melakukan pekerjaan sendiri. Tangan kiri juga bisa menggantikan tangan kanan dalam keadaan terpaksa, yaitu tangan kanan mengalami luka sehingga tak bisa digunakan dalam memberi dan menerima sesuatu. Tangan kiri juga pantas digunakan dalam keadaan yang tiba-tiba, misalnya suatu hal buruk akan terjadi jika sesuatu tidak diambil secara cepat, dan saat itu secara reflek tangan kiri menyelamatkan hal buruk yang akan terjadi.
Kedua tangan manusia itu saling melengkapi. Dimana manusia akan sulit hidup dengan satu tangan saja. Tapi dalam hal ini bukan itu titik permasalahnnya. Karena mereka menganggap kedua tangan itu sama, mereka menggunakan dengan bebas tanpa ada aturan. Mereka dengan leluasa dan tidak ada rasa malu memberi dan menerima dengan menggunakan tangan kiri.

Pada saat sekarang ini nilai-nilai mulai memudar, khususnya dalam menggunakan tangan kanan. Maka dari itu perlu ditanamkan pada diri setip individu akan norma-norma susila dan kesopanan, yaitu dengan menyisipkan nilai-nilai pentingnya dalam penggunaan tangan dalam pembelajaran atau bila perlu dimasukkan dalam buku pembelajaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar